Wednesday 13 May 2015

1  PengertianKapal Ferry
Kapal penumpang jenis Ferry, Kapal ferry adalah kapal penyebrangan dalam tujuan jarak dekat ataupun disebut disebut transportasi pantai, sungai dan danau. Selain mengangkut penumpang, kapal ferry biasa juga digunakan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan mendesak seperti sayuran, daging, dan bahan makanan lainnya yang dikemas dalam kontainer yang berpendingin (refrigerated container). Selain itu ada kalanya kapal ini mengangkut barang-barang curah lainnya yang berkapasitas sedikit seperti biji-bijian yang dikemas dalam goni ataupun wadah tertutup lainnya.
Kapal ferry merupakan salah satu jenis kapal laut yang cukup digunakan sebagai sarana transportasi angkutan laut. Saat ini cukup banyak kapal yang mengalami keadaan darurat di laut. Berdasarkan Resolusi IMO No.A 741 – 18 tahun 1993 tentang ISM – Code, keadaan darurat yang ada di kapal antara lain kebakaran, kebocoran lambung kapal, kerusakan mesin induk, orang jatuh ke laut, meninggalkan kapal, tumpahan minyak, kandas, kerusakan mesin kemudi, pertolongan orang cedera dari cuaca buruk.
Dalam hal terjadi kondisi darurat kebakaran, perlu dilakukan proses evakuasi penumpang yang ada di kapal. Pada dasarnya proses evakuasi adalah proses pemindahan manusia, penumpang, atau jiwa dari tempat yang mengandung bahaya menuju tempat yang aman dalam hal ini yaitu dari tempat awal mereka berada di geladak penumpang menuju tempat pengumpulan di geladak embarkasi.



3.2  Perkembangan Fungsi Kapal Ferry
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini, berkembang pulalah transportasi barang dan penumpang antar pulau dan bahkan antar negara dan antar benua. Demikian pula perkembangan dalam penggunaan kapal ferry terlihat demikian pesatnya. Kapal ferry bukan lagi hanya merupakan kapal penyeberangan kecil, tetapi sudah meningkat pada ukuran yang besar dengan muatan tidak hanya penumpang tetapi juga; mobil, truck, bus dan bahkan kereta api. Kapal ferry tidak hanya melayani route pendek tetapi juga route panjang antar negara.
Dengan perkembangan operasional kapal ferry seperti tersebut diatas, maka terjadi pula perkembangan dalam desain kapal ferry. Dengan kebutuhan akan sarana transportasi khususnya tranportasi laut (kapal ferry), para desainer kapal dihadapkan pada suatu permasalahan yakni bagaimana mendesain kapal yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan yang berdasar pada suatu sarana tranportasi yang aman, lancar, nyaman, cepat dan tepat serta terjangkau. Kapal dituntut dapat menyediakan ruangan atau luas geladak yang sangat besar, sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan akan kapasitas angkut juga untuk keperluan kenyamanan penumpang dan penyediaan ruangan untuk tempat hiburan/rekreasi dikapal.







Melihat perkembangan akan tuntutan pelayanan jasa kapal ferry saat ini, maka para desainer dituntut pula untuk dapat mengikuti dan membuat suatu desain yang sesuai dengan kebutuhan akan jasa pelayanan kapal ferry.
Pada umumnya kapal ferry mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dari kapal jenis lain. Demikian pula dalam membuat desain kapal ferry ada batasan dan kriteria tertentu yang harus diperhatikan oleh perencana kapal. Kriteria–kriteria tersebut selain mencakup segi teknis dalam desain kapal mencakup pula segi operasional kapal.

Bentuk lambung kapal coventional U atau V tidak selalu dapat diterapkan dalam desain kapal ferry modern. Tuntutan untuk mengoptimalkan desain lambung kapal ditinjau dari segi teknis dan operasional telah melahirkan inovasi–inovasi baru dalam desain bentuk lambung kapal ferry, seperti bentuk pram, terowongan, ataupun lambung kapal dengan skeg ganda (gambar 1 pada lampiran).
Inovasi dalam desain dan pengkajian performance kapal ferry tidak dapat lepas dari peran suatu laboratorium hidrodinamika. Jenis–jenis pengujian model yang pada umumnya dilakukan untuk pengkajian performance kapal ferry akan dibahas dalam tulisan ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan operasional kapal, kriteria dalam desain serta jenis pengkajian desain yang dilakukan dengan bantuan uji model phisik di laboratorium hidrodinamika.
Data-data yang diperlukan dalam mendesain suatu kapal antara lain data jenis dan volume muatan yang akan diangkut, route, kondisi perairan dimana akan dioperasikan, dan data-data pendukung lainnya.
Kapal ferry mempunyai kriteria tersendiri dalam perencanaannya, antara lain menyangkut stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan atas panjang dan sarat air kapal serta kemampuan manuvernya.
Kriteria dalam perencanaan serta karakteristik kapal ferry mengacu pada kebutuhan untuk mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. Beberapa type bentuk lambung kapal tidak selalu dapat diterapkan untuk pembangunan kapal ferry modern, masing–masing bentuk lambung tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri sendiri. 
Desain kapal ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan yang lebih komplek dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek operasional kapalnya, membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip di laboratorium hidrodinamika. Dengan pengujian-pengujian yang lebih intensip dilaboratorium hidrodinamika, maka dapat diperoleh suatu pengembangan dari bentuk-bentuk badan kapal atau bentuk lambung kapal yang lebih optimal dan bernilai lebih ekonomis.

Pengujian desain di laboratorium hidrodinamika dilakukan untuk dapat diketahui karakteristik suatu kapal sebelum kapal tersebut dibangun, hal ini penting bagi para calon pemilik kapal sebagai pegangan baik pada saat kapal tersebut dibangun maupun pada saat operasi terutama dalam sea trial kapal.



3.3  Karakteristik Kapal Ferry
Karakteristik Kapal Ferry, Menurut Nasution (1996) sebagai produk suatu teknologi transportasi, sebuah ferry mempunyai ciri–ciri umum sebagai berikut :
  1. Geladak disyaratkan dengan lebar yang cukup besar untuk pengangkutan kendaraan agar arus masuk keluarnya kendaraan menjadi cepat.
  2. Penempatan kendaraan sedemikian rupa sehingga terlindung dari air laut.
  3. Memiliki pintu rampa, baik itu di haluan dan di buritan maupun di samping.
  4. Kapal di lengkapi dengan balok pelintang yang cukup dan juga dilengkapi dengan fender untuk mencegah terjadinya shock.






Bentuk – bentuk muatan yang bisa diangkut dengan kapal ferry adalah (Nasution, 1996) :

  1. Bisa bergerak sendiri, misalnya mobil.
  2. Barang – barang di atas truk dan penumpang dalam bus.
  3. Barang – barang di atas roll plate.
  4. Kontainer di atas chassis.
  5. Penumpang yang bergerak sendiri.

No comments:

Post a Comment