1 PengertianKapal Ferry
Kapal penumpang jenis Ferry,
Kapal ferry adalah kapal penyebrangan dalam tujuan jarak dekat ataupun disebut
disebut transportasi pantai, sungai dan danau. Selain mengangkut penumpang, kapal
ferry biasa juga digunakan untuk mengangkut barang-barang kebutuhan mendesak
seperti sayuran, daging, dan bahan makanan lainnya yang dikemas dalam kontainer
yang berpendingin (refrigerated container). Selain itu ada kalanya kapal ini
mengangkut barang-barang curah lainnya yang berkapasitas sedikit seperti
biji-bijian yang dikemas dalam goni ataupun wadah tertutup lainnya.
Kapal ferry merupakan salah satu jenis kapal
laut yang cukup digunakan sebagai sarana transportasi angkutan laut. Saat ini
cukup banyak kapal yang mengalami keadaan darurat di laut. Berdasarkan Resolusi
IMO No.A 741 – 18 tahun 1993 tentang ISM – Code, keadaan darurat yang ada di
kapal antara lain kebakaran, kebocoran lambung kapal, kerusakan mesin induk,
orang jatuh ke laut, meninggalkan kapal, tumpahan minyak, kandas, kerusakan
mesin kemudi, pertolongan orang cedera dari cuaca buruk.
Dalam hal terjadi kondisi darurat kebakaran,
perlu dilakukan proses evakuasi penumpang yang ada di kapal. Pada dasarnya
proses evakuasi adalah proses pemindahan manusia, penumpang, atau jiwa dari
tempat yang mengandung bahaya menuju tempat yang aman dalam hal ini yaitu dari
tempat awal mereka berada di geladak penumpang menuju tempat pengumpulan di
geladak embarkasi.
3.2
Perkembangan Fungsi Kapal Ferry
Sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini, berkembang pulalah transportasi
barang dan penumpang antar pulau dan bahkan antar negara dan antar benua.
Demikian pula perkembangan dalam penggunaan kapal ferry terlihat demikian
pesatnya. Kapal ferry bukan lagi hanya merupakan kapal penyeberangan kecil,
tetapi sudah meningkat pada ukuran yang besar dengan muatan tidak hanya
penumpang tetapi juga; mobil, truck, bus dan bahkan kereta api. Kapal ferry
tidak hanya melayani route pendek tetapi juga route panjang antar negara.
Melihat
perkembangan akan tuntutan pelayanan jasa kapal ferry saat ini, maka para
desainer dituntut pula untuk dapat mengikuti dan membuat suatu desain yang
sesuai dengan kebutuhan akan jasa pelayanan kapal ferry.
Pada umumnya
kapal ferry mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakannya dari kapal
jenis lain. Demikian pula dalam membuat desain kapal ferry ada batasan dan
kriteria tertentu yang harus diperhatikan oleh perencana kapal.
Kriteria–kriteria tersebut selain mencakup segi teknis dalam desain kapal
mencakup pula segi operasional kapal.
Bentuk
lambung kapal coventional U atau V tidak selalu dapat diterapkan dalam desain
kapal ferry modern. Tuntutan untuk mengoptimalkan desain lambung kapal ditinjau
dari segi teknis dan operasional telah melahirkan inovasi–inovasi baru dalam
desain bentuk lambung kapal ferry, seperti bentuk pram, terowongan, ataupun
lambung kapal dengan skeg ganda (gambar 1 pada lampiran).
Inovasi
dalam desain dan pengkajian performance kapal ferry tidak dapat lepas dari
peran suatu laboratorium hidrodinamika. Jenis–jenis pengujian model yang pada
umumnya dilakukan untuk pengkajian performance kapal ferry akan dibahas dalam
tulisan ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan operasional
kapal, kriteria dalam desain serta jenis pengkajian desain yang dilakukan
dengan bantuan uji model phisik di laboratorium hidrodinamika.
Data-data
yang diperlukan dalam mendesain suatu kapal antara lain data jenis dan volume
muatan yang akan diangkut, route, kondisi perairan dimana akan dioperasikan,
dan data-data pendukung lainnya.
Kapal ferry
mempunyai kriteria tersendiri dalam perencanaannya, antara lain menyangkut
stabilitas kapal, kebutuhan luas geladak, batasan atas panjang dan sarat air
kapal serta kemampuan manuvernya.
Kriteria
dalam perencanaan serta karakteristik kapal ferry mengacu pada kebutuhan untuk
mengoptimalkan desain bentuk lambung kapal. Beberapa type bentuk lambung kapal
tidak selalu dapat diterapkan untuk pembangunan kapal ferry modern,
masing–masing bentuk lambung tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri sendiri.
Desain kapal
ferry modern yang cenderung lebih besar dalam ukuran dan yang lebih komplek
dalam pemilihan type bentuk lambung kapal serta aspek operasional kapalnya,
membutuhkan pengkajian desain yang lebih intensip di laboratorium hidrodinamika.
Dengan pengujian-pengujian yang lebih intensip dilaboratorium hidrodinamika,
maka dapat diperoleh suatu pengembangan dari bentuk-bentuk badan kapal atau
bentuk lambung kapal yang lebih optimal dan bernilai lebih ekonomis.
Pengujian desain di laboratorium
hidrodinamika dilakukan untuk dapat diketahui karakteristik suatu kapal sebelum
kapal tersebut dibangun, hal ini penting bagi para calon pemilik kapal sebagai
pegangan baik pada saat kapal tersebut dibangun maupun pada saat operasi
terutama dalam sea trial kapal.
3.3 Karakteristik Kapal Ferry
Karakteristik Kapal Ferry,
Menurut Nasution (1996) sebagai produk suatu teknologi
transportasi, sebuah ferry mempunyai ciri–ciri umum sebagai berikut :
- Geladak disyaratkan
dengan lebar yang cukup besar untuk pengangkutan kendaraan agar arus masuk
keluarnya kendaraan menjadi cepat.
- Penempatan kendaraan
sedemikian rupa sehingga terlindung dari air laut.
- Memiliki pintu rampa,
baik itu di haluan dan di buritan maupun di samping.
- Kapal di lengkapi dengan
balok pelintang yang cukup dan juga dilengkapi dengan fender untuk
mencegah terjadinya shock.
Bentuk – bentuk muatan yang bisa diangkut dengan kapal ferry
adalah (Nasution, 1996) :
- Bisa bergerak sendiri,
misalnya mobil.
- Barang – barang di atas
truk dan penumpang dalam bus.
- Barang – barang di atas
roll plate.
- Kontainer di atas
chassis.
- Penumpang yang bergerak
sendiri.
No comments:
Post a Comment